Kolaborasi MENTARI TB For Maternal & Child Health
Indonesia merupakan negara dengan penduduk berpenghasilan menengah dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah membuat langkah yang signifikan untuk mencapai tujuan utama pembangunan, termasuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB). Penurunan AKI dan AKB sabagai prioritas di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Meskipun cakupan kesehatan universal pemerintah meningkat setiap tahun, masyarakat miskin masih menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang layak.
Muhammadiyah merupakan OMS berbasis agama dengan jumlah rumah sakit swasta terbanyak di Indonesia (133 rumah sakit pada tahun 2021) menjalin kerja sama dengan USAID, melalui program MENTARI TB For Maternal & Child Health, untuk meningkatkan kualitas pelayanan maternal neonatal di rumah sakitnya. Program tersebut sejalan dengan program sebelumnya, yaitu program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS). Meskipun berbasis agama, Muhammadiyah memberikan perawatan dan layanan kesehatan terbaik kepada pasien tanpa memandang agama, jenis kelamin, usia, atau status sosial ekonomi mereka.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menunjuk 25 Rumah Sakit Muhammadiyah yang akan berkontribusi pada program MENTARI TB For Maternal & Child Health, salah satunya Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban. Pada program sebelumnya, RS Muhammadiyah Tuban juga telah aktif berkontribusi pada program EMAS yang merupakan program pendampingan perbaikan proses tata kelola klinis dan pendampingan teknis dalam peningkatan mutu layanan ibu bersalin dan bayi lahir di tahun 2017.
Tim Maternal Neonatal dari Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban telah mengikuti kegiatan sosialisasi program MENTARI TB For Maternal & Child Health yang diselenggarakan dalam 2 tahap. Tahap I dilaksanakan di Surabaya, pada tanggal 2 – 3 Mei 2024, sedangkan tahap II dilaksanakan pada 22 – 23 Mei 2024 di Jakarta. Pada kegiatan tersebut, Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban menggandeng dr. Ratna Ernawati, Sp.OG selaku penanggung jawab program maternal, dan dr. Marini Sartika Dewi, Sp.A selaku penanggung jawab program neonatal. Narasumber dan fasilitator kegiatan adalah Tim Maternal Neonatal dari Kementerian Kesehatan, Tim MENTARI TB For Maternal & Child Health dan Tim RS Mentor.
Di triwulan I tahun 2024 , belum tercatat AKI di RS Muhammadiyah Tuban, meskipun angka persalinan cukup tinggi hingga mencapai 23% dari total kasus rawat inap setiap bulannya. Pada beberapa kasus, Ibu meninggal karena penyebab yang seharusnya dapat dicegah terkait dengan persalinan, seperti perdarahan pasca persalinan, tekanan darah tinggi, dan infeksi. 18% kasus persalinan resiko tingggi di RS Muhammadiyah Tuban merupakan kehamilan dengan darah tinggi. Melalui program MENTARI TB For Maternal & Child Health, Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan ibu bersalin dan bayi lahir dengan menyusun tata Kelola klinis yang baik. Rumah sakit berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dalam perawatan pra-rumah sakit, terutama seputar rujukan untuk pelayanan kebidanan khusus atau gawat darurat. Untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada ibu dan bayi, sistem ini perlu dibangun dengan baik, dan memungkinkan petugas kesehatan masyarakat untuk menghubungkan ibu dengan perawatan berbasis fasilitas dan membuat prosedur standar sistem rujukan untuk membuat koneksi ini inklusif dan lebih mudah diakses.
— By : (dr. Thiwit, M.Med) —